Pengalaman Kena Pungli di Salah Satu Objek Wisata di Kota Bogor

Pungutan liar atau yang biasa di sebut dengan pungli masih kerap terjadi di beberapa kawasan objek wisata yang ada di kota bogor. Salah satunya di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

Taman Nasional Gunung Halimun Salak merupakan salah satu taman nasional yang termasuk ke dalam tiga wilayah kabupaten, yakni kabupaten Bogor, Sukabumi  di Jawa Barat dan Lebak di Provinsi Banten. Kawasan taman nasional ini memiliki beberapa objek wisata alam yang menarik dan  telah banyak dikunjungi wisatawan. Objek wisata yang terdapat disana ada curug (air terjun), puncak gunung, kawah ratu , camping ground, candi cibedug, wisma peneliti cikaniki, dsb. Objek wisata tersebut tentunya menarik minat masyarakat untuk berkunjung kesana, namun siapa sangka di balik keindahan alamnya ada hal yang tidak menyenangkan yang kerap dialami oleh para pengunjung ketika pergi kesana. Hal tidak menyenangkan tersebut ialah pungli, ada beberapa oknum yang memanfaatkan keadaan dengan melakukan pungli untuk kepentingan pribadi. Hal tersebut sangat disayangkan karena sudah meresahkan dan menggagu kenyamanan para pengunjung Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

Seperti yang pernah dialami Eza warga kota Bogor, yang pernah berkunjung ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak sekitar satu tahun yang lalu, ia bercerita, “Dulu Eza sebelum tugas di kawasan taman nasional gunung halimun salak, Eza berwisata ke daerah pasir reungit yang di mana di kawasan tersebut banyak sekali wisata air terjun. Eza tertuju kepada air terjun balong endah, Eza berangkat jam 8 pagi,  Eza yang sebelumnya belum pernah ke kawasan tersebut dengan membawa segala persiapan Eza berangkat bersama teman, namun sebelum masuk kawasan kita di stop oleh beberapa oknum ormas yang di mana mereka meminta uang untuk perbaikan jalan, setelah eza lanjut eza mulai masuk ke dalam kawasan wisata tersebut, dengan membayar 1 motor 35 ribu, itu hanya masuk kawasan taman nasional nya saja. Setelah Eza masuk kawasan taman nasional, di tengah perjalanan Eza di stop kembali, entah dari oknum ormas  atau warga sekitar, yang pasti eza di situ di minta uang kembali. Sesampainya di air terjun balong endah, eza membayar 1 motor 25 ribu sudah termasuk parkir dan katanya air terjun balong endah harus melewati air terjun pangeran setelah kita melewati air terjun pangeran di situ kita di stop kembali oleh petugas untuk membayar masuk ke curug balong endah dengan biaya 10 ribu perorang, setelah banyak menemukan pungli,  akhirnya sampailah Eza di air terjun balong endah.

Melihat banyaknya pungli, maka eza jadikan pelajaran bahwa ketika kita ingin berwisata ke suatu tempat memang harus di persiapkan lebih matang lagi agar semua  berjalan lancar dan saran kepada oknum ormas yg meminta uang,  sudah berapa tahun meminta uang dengan alasan untuk perbaikan jalan, namun jalan tetap begitu saja . Saran kepada pihak taman nasional kalau memang bisa jalan langsung ke tempat lokasi wisata yang dituju, kenapa kita harus melewati wisata lain sehingga kita patut membayar beberapa kali, sungguh terhormatlah para oknum rakyat Indonesia yang harus sehat bukan cuma raga tapi juga akal.” Lestari Dari Giani Fahreza.

 

Eza juga mengatakan bahwa untuk saat ini hal mengenai pungutan liar di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak sudah di benahi ataupun oknum yang melakukan pungutan liar sudah ditugaskan menjadi petugas keamanan. Jadi, sekarang pungli sudah ditiadakan, namun tetap saja, oknum tidak bertanggung jawab masih ada yang berani melakukan pungutan liar di sepanjang jalur menuju Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

Itulah salah satu cerita pengalaman dari seseorang yang pernah berkunjung ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan dikenai pungli dari oknum tidak jelas. pungli bukan hanya terjadi di kawasan tersebut, tetapi terjadi juga di beberapa tempat lainnya yang mungkin belum banyak di ketahui masyarakat. oleh karena itu, bagi siapa pun yang ingin berkunjung ke berbagai tempat wisata, apalagi yang belum banyak di ketahui masyarakat, di himbau agar lebih hati-hati dan persiapkan biaya yang terkadang di luar dugaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalur Pedestrian Sekitar Kebun Raya Bogor Yang Menjadi Favorit Para Pelari.

Sejarah Singkat Jembatan Merah Bogor