Kecanduan game online
Kerangka
Karangan
1. Konsep
: Kemajuan teknologi dalam dunia game online yang menimbulkan kecanduan game
online
2.
Studi Kasus : Siswa SMP yang berasal
dari Mojokerto yang berinisial DF. Kegiatan bermain game online yang
ia lakukan setiap hari membuatnya menderita penyakit yang seharusnya cuma bisa
dialami sama orang dewasa aja yaitu hipertensi primer.
Penyakit tersebut muncul karena kurangnya gerak dan pikiran yang terkuras. Dari
hal itu bisa disimpulkan kalau DF kurang istirahat dan pola makan yang nggak
teratur.
1.
Dampak ;
Dapat menimbulkan gangguan baik kesehatan maupun mental jika sudah kecanduan
bermain game online
2.
Riset /
Fakta : Badan Kesehatan Dunia (World
Health Organisation (WHO) memasukkan kecanduan game ke dalam
daftar penyakit dalam laporan International Classification of
Diseases edisi 11 (ICD-11). Dengan demikian, kecanduan game
resmi masuk sebagai gangguan kesehatan jiwa. Pada 18 Juni 2018, WHO
menerbitkan dokumen ICD-11, yang merupakan revisi dari dokumen
sebelumnya, ICD-10 terbitan pada 1990.
Dokumen ini digunakan oleh para tenaga kesehatan untuk mengkategorisasi
berbagai penyakit dan kondisi kesehatan, dari melahirkan seorang bayi (JB20 Single spontaneous delivery), sakit flu (1E32 Influenza, virus not identified), hingga
kecanduan game online (6C51 Gaming disorder).
3.
Argumentasi
; Harus ada kesadaran diri dari para remaja yang sudah mulai kecanduan game
online karena bermain game online terlalu sering akan menimbulkan banyak dampak
yang buruk baik bagi kesehatan maupun mentall.
1.
Solusi : Diagnosis kecanduan game dan penanganannya harus dilakukan oleh
psikolog atau psikiater.
2.
Pesan atau
saran ; Perlu adanya pengawasan dari para orang tua dan keluarga serta
memberikan pembatasan bermain game pada anak agar tidak terlalu sering bermain
game online.
Kecanduan game online
Game online pertama kali muncul pada tahun
1960 berupa simulasi perang.Sekitar tahun 2001 game online sudah merambah di
Indonesia. Game online pertama kali yang muncul di Indonesia adalah Nexia yang
berasal dari negeri Gingseng.Untuk memainkan game ini hanya diperlukan komputer
dengan spesifikasi kecil, dengan bermodal komputer Pentium 2 dengan grafik 3D
kamu sudah bisa memainkannya. Setahun setelah Nexia muncul game baru yaitu
Redmoon,game bergenre RPG (role-playing game). Game ini banyak digandrungi oleh
kalangan remaja hingga dewasa pada saat itu. Pada tahun 2006 game online mulai
berevolusi di Indonesia,dimana game-game yang muncul bergenre MMOPRG(Massively
Multiplayer Online Role Playing Game) 3D. Lalu pada tahun 2009 muncul genre
game FPS(First Person Shooting) yaitu point blank yang dirilis oleh Gemscool.
Pada tahun 2009 merupakan munculnya cikal bakal MOBA League of Leagends(Lol).
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi game online mulai muncul dengan
banyak variasi yang semakin canggih dan mengasyikkan pada Android untuk
dimainkan oleh gamers seperti yang sedang marak-maraknya saat ini adalah Mobile
Legends,Free Fire,PUBG,AOV . Memainkan game tersebut setiap saat sudah menjadi
candu bagi anak-anak generasi millennial. Lantas berdampak positif atau
negative kah kita bermain game online?mengingat banyak kasus di Indonesia yang
sering terjadi akhir-akhir ini,contohnya kasus 10 anak di Banyumas yang
mengalami gangguan mental akibat bermain game online.
(sumber : kompasiana.com)
Dunia game berkembang dengan sangat pesat
karena perkembangan teknologi yang juga berubah, dari berbagai jenis console
hingga bermacam-macam genre beredar. Game berbasis online dan berbasis mobile
memiliki jumlah pengguna hingga ratusan juta diseluruh dunia. Di abad 21 ini,
game online adalah cerminan paling nyata dari pesatnya jaringan komputer yang
berskala kecil (small local network) sampai menjadi internet dan terus
berkembang menjadi Internet, dan terus berkembang sampai sekarang. Game online
saat ini sangat berbeda dengan game online yang diperkenalkan untuk pertama kalinya.
Perkembangan game online di Indonesia juga mengalami perkembangan yang pesat
seiring dengan bertambahnya jumlah pemakai smartphone di Indonesia yang telah
mencapai 177 orang dan pengguna mobile gamer mencapai 6,5 juta orang.
(sumber ; pulsagram.com)
Kecanduan game online merupakan fenomena yang
ada dan banyak terjadi di masyarakat, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di
dunia. Bagi para pecandu, bermain game online adalah segala-galanya, mereka
kadang lupa melakukan tugas utama mereka, misalnya bekerja atau belajar, dan
yang lebih parah lagi, mereka lupa untuk merawat diri mereka sendiri. Terlalu
asyik bermain game online menyebabkan pecandunya menjadi lupa mandi, makan,
bahkan tidur.
Dalam buku guideline ahli jiwa sedunia edisi
terbaru, DSM-5, kecanduan game online atau internet gaming disorder,
terdapat pada Section III – Condition for Further Study, yang artinya
kondisi kecanduan game online membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk
menyusun kriteria diagnosis gangguan ini. Preokupasi terhadap game online,
kecemasan dan kegelisahan bila tidak bermain game online, kehilangan minat
terhadap hal lain, hubungan sosial yang buruk, dan gangguan dalam pekerjaan
merupakan contoh hal-hal yang perlu diteliti lebih jauh untuk membuat kriteria
diagnosis yang akurat.
Kecanduan game online mirip namun berbeda
dengan kecanduan judi online maupun kecanduan mengakses situs pornografi.
Kecanduan judi online termasuk dalam kecanduan judi yang hingga saat ini
merupakan satu-satunya kecanduan yang tidak berkaitan dengan penyalahgunaan zat
terlarang. Perbedaan kecanduan game online dan judi online adalah tidak adanya
keterlibatan uang di dalamnya. Pecandu game online akan duduk di depan komputer
selama berjam-jam bermain game online dan melalaikan tugasnya yang lain.
Umumnya pecandu bermain game online lebih dari 8-10 jam perhari dan paling
sedikit 30 jam perminggu. Apabila mereka dilarang untuk menggunakan komputer
atau bermain game online, mereka menjadi gelisah dan mudah marah. Pecandu
seringkali bermain dalam waktu lama tanpa makan dan tidur. Kegiatan sehari-hari
seperti sekolah, bekerja, atau pekerjaan rumah tangga terbengkalai.
Game online yang biasa dimainkan oleh pecandu
biasanya adalah jenis game yang berkelanjutan dan dimainkan secara berkelompok
selama berjam-jam. Pemain dapat berasal dari berbagai negara yang terhubung
secara online, mereka membentuk tim dan menyusun strategi, sehingga terbentuk
interaksi sosial yang sifatnya virtual namun signifikan selama permainan
berlangsung. Di sisi lain, aktivitas ini memutus interaksi sosial pemain dengan
orang-orang di lingkungan sekitarnya. Akibatnya banyak pecandu game online yang
tidak menyelesaikan sekolahnya, kehilangan pekerjaan atau mengalami kegagalan
dalam pernikahan. Hingga saat ini, prevalensi pecandu game online belum jelas,
namun kemungkinan tertinggi di negara-negara Asia, laki-laki, dan usia 12-20
tahun. Kasus ini banyak dilaporkan di negara-negara Asia. Faktor risiko yang
berpengaruh antara lain ketersediaan koneksi internet yang memungkinkan akses
game online, remaja, dan laki-laki.
(sumber: doktersehat.com)
Pada era digital seperti sekarang ini di mana
perkembangan zaman semakin canggih, Game online sudah menjadi bagian dari gaya
hidup mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Bahkan beberapa penelitian
menyebutkan jika anak yang pandai bermain game memiliki tingkat kreatifitas
otak yang lebih baik dibandingkan anak-anak yang lainnya. Tapi tahukah anda
jika Game Online juga memiliki efek kecanduan yang akan berdampak buruk bagi
kesehatan baik fisik, psikologis dan gangguan otak anak. Berikut ini adalah
dampak negatif dari kecanduan Game Online :
v BAHAYA KECANDUAN GAME ONLINE PADA
KESEHATAN
·
Gangguan pada otak :
1. Penurunan konsentrasi belajar
2. Memicu autisme
3. Mengganggu fungsi daya ingat
4. Atrofi/penyusutan otak
5. Kelainan neurotransmitter dopamine
6. Kelainan respon otak
7. Memicu halusinasi
8. Gangguan sirkulasi seperti pusing kepala,
migrain atau vertigo
·
Gangguan Psikologi:
1. Kelainan perilaku atau perubahan sikap diri
2. Mudah cemas, dan frustasi
3. Sulit diatur
4. Kesulitan mengontrol emosi
4. Insomnia
5. Anak cenderung agresif dan bahkan agitatif
6. Sering berbohong dan pintar memanipulasi
keadaan
7. Kesulitan dalam bersosialisasi
8. Tidak mampu menjalankan kewajibanya
dengan baik seperti sekolah, kuliah atau bekerja.
9. Kesulitan menilai realitas atau berpikir
sehat
·
Gangguan Pada Mata :
1. Mata merah dan mudah berair
2. Beresiko terpapar radiasi perangkat
komputer
3. Memicu kerusakan mata
4. Membuat mata menjadi minus (-) plus (+)
atau silinder.
v Gangguan pada Telingan, Hidung dan Mulut :
1. Efek penggunaan headset : Telinga dan
pendengaran bisa saja rusak jika volume disetel dengan keras dan durasi yg lama.
2. Telinga berdengung dan pendengaran
terganggu
3. Jika bermain game di warnet dgn sirkulasi
yg tidak baik dapat terpapar asap rokok dan polusi lainnya.
v GANGGUAN PADA ORGAN DALAM
1. Masalah pencernaan urutan teratas pada kasus
kecanduan game karena menunda makan atau makan tidak teratur dan menu yg tidak
sehat, gangguan pencernaan seperti : maag, gastroentritis, tukak lambung, GERD,
luka pada usus, hingga wasir/ambeien.
2. Masalah pada otak, radiasi yang diterima dari
mata yang sampai di otak akan mempengaruhi sistem neurotransmitter sehingga
akan mempengaruhi fungsi hormon, fungsi saraf dan lain lain.
3. Peran orangtua menjadi kata kunci keberhasilan
program terapi, baik terapi dari psikologis maupun terapi yang berkaitan dengan
gangguan kesehatan organ dan panca indra. Ada berbagai macam terapi yang
tersedia di era yang serba modern ini.
(sumber : kompasiana.com)
v Hal-hal yang dapat kita
lakukan untuk meminimalkan kecanduan terhadap game online :
1. Mencari kesibukan/hobi lainnya seperti
bisnis,memasak,kegiatan sosial,dll
2. Batasi waktu bermain game online
3. Jangan mudah terbujuk teman yang mengajak main
game online dalam waktu yang amat lama
4. Selingi bermain game dengan istirahat
5. Untuk orang tua sebaiknya lebih ketat dalam
pengawasan anak bermain game online agar tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan
Komentar
Posting Komentar