Motivation letter


Aku dan segala mimpi ku

  Banyak sekali hal yang belum pernah saya lakukan maupun yang sudah pernah saya lakukan di dunia ini. Dengan suara tangisan yang sangat keras  menjadi tanda saya telah lahir di dunia, yang menjadi awal dari semua perjalanan hidup saya sampai saat ini. Mimpi-mimpi besar yang saya miliki menjadi alur dari sebuah perjalanan hidup yang harus saya perjuangkan.
Perkenalkan, Nama saya Mustika adelia dan kerap disapa adel. Sebuah nama yang di berikan oleh kedua orang tua saya. Mereka berharap dengan nama itu saya dapat menjadi orang yang percaya diri mampu memimpin dan berwibawa, serta dapat menjadi seseorang yang mandiri.  Menjadi anak kedua dari tiga bersaudara. Memiliki kakak laki-laki yang bernama Reggy saputra dan seorang adik perempuan yang bernama Malika al madina. Kini saya sudah berusia 18 tahun.
Pada usia 5 tahun saya di masukan ke dalam Taman Pendidikan Al Qur’an Al-Husna atau biasa disingkat dengan nama TPA Al-Husna. Yang merupakan pendidikan nonformal jenis keagamaan islam yang bertujuan untuk memberikan pengajaran membaca Al-Qur’an sejak usia dini. Saya menghabiskan waktu selama 2 tahun untuk belajar disana dan sudah banyak yang saya dapatkan setelah belajar pada TPA tersebut, seperti saya mampu membaca iqro dan Al-Qur’an sejak usia saya masih 6-7 tahun. Dan mampu tamat Iqro pada saat usia saya 6 tahun. saya berharap orang tua saya dapat bangga dengan apa yang sudah dapat saya capai pada saat itu.
Setelah itu saya menempuh Pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri kelapa dua wetan 02 pagi. Pada awal sekolah saya sangat manja dan pemalu tapi seiring berjalannya waktu saya dapat menjadi siswi yang mandiri. Pada saat di sekolah saya sangat senang pada pelajaran olahraga, pelajaran tersebut menjadi mata pelajaran yang sangat saya nantikan tiap minggunya.  Saya selalu bermimpi agar dapat mengikuti satu perlombaan dalam bidang olahraga dan bisa mewakili sekolah. Saya selalu berusaha keras dan menunjukan semua kemampuan saya pada saat pelajaran olahraga. hingga pada suatu hari terdapat kompetisi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional atau biasa disingkat dengan O2SN. Saya pun terpilih menjadi perwakilan sekolah pada cabang olahraga atletik. Pada perlombaan tersebut saya lolos pada tingkat Jakarta Timur namun sayangnya saya gagal pada tingkat DKI Jakarta. Tetapi hal tersebut menjadi satu hal yang tidak dapat saya lupakan sampai saat ini, karena itu adalah perlombaan olahraga pertama saya.
Pada saat kelas 6 SD, saya belajar sangat giat sampai mengikuti les tambahan di luar sekolah. Saya ingin setelah lulus dari Sekolah Dasar saya dapat melanjutkan ke SMP Negeri, dimana saat itu persaingan untuk mendapat sekolah Negeri sangat ketat dan sulit. Oleh karena itu saya belajar dengan sungguh-sungguh, hingga akhirnya saya mendapat SMP Negeri. Memang saya bukan menjadi lulusan terbaik tetapi setidaknya saya bisa mewujudkan mimpi saya saat itu yaitu bisa lolos masuk SMP Negeri.
Setelah mengenyam pendidikan selama 6 tahun. saya melanjutkan sekolah di SMP Negeri 210 jakarta. Selama bersekolah disana, saya mengikuti berbagai macam extrakulikuler. Saya mengikuti ekskul Basket, rohis dan Paskibra. Tidak hanya itu saya juga bergabung dalam organisasi di sekolah salah satunya adalah OSIS. bisa dikatakan saya adalah siswa yang aktif disekolah kerana mengikuti banyak extrakulikuler. Mengikuti banyak kegiatan di sekolah memang menjadi salah satu cara saya untuk menemukan hal baru serta menambah pelajaran dan pengalaman. Saya selalu menunjukan keseriusan saya dalam mengikuti setiap kegiatan di sekolah. Sehingga saya pernah menjadi Sekretaris OSIS, dan mengukir beberapa prestasi dari bidang ekskul yang saya ikuti. Salah satunya yaitu mendapatkan juara 1 lomba TUB (Tata Upacara Bendera) tinggkat Jakarta Timur. Saya selalu berlatih dengan serius dan disiplin agar mendapat juara karena saya tahu mendapatkan juara itu tidak mudah perlu ada doa dan usaha. Saya bersama dengan anggota paskibra lainnya selalu latihan setiap pulang sekolah satu bulan sebelum lomba dilaksanakan. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan pada saat lomba dan agar bisa mendapatkan juara. Setelah juara pada tingkat Jakarta timur, tim paskibra sekolah saya lanjut seleksi pada tingkat DKI Jakarta, lomba itu dilaksanakan setahun setelah perlombaan pada tinggkat Jakarta timur. Saat itu saya sedang duduk di bangku kelas 9 SMP, dan di akhir tahun saya sekolah, saya ingin mengukir prestasi kembali yaitu dengan mengikuti lomba paskibra lagi pada tingkat DKI Jakarta. Ada hal yang tidak bisa saya lupakan pada saat itu yaitu saya menjadi pemimpin ucara pada lomba TUB tersebut. Saya di percaya oleh pelatih paskibra untuk menjadi pemimpin pasukan pada perlombaan tersebut, dengan senang hati saya berlatih sangat giat dan disiplin agar bisa mendapatkan juara kembali. Saya melatih suara saya agar bisa lebih keras dan bulat layaknya suara laki-laki. Hingga saat perlombaan tiba dan paskibra sekolah saya bisa kembali mendapatkan juara. Saya sangat senang dan bangga karena saya bisa memimpin pasukan paskibra tersebut dan mendapatkan juara Harapan 1. Saya bisa membuktikan bahwa seorang perempuan tidak kalah dengan laki-laki. Kemenangan tersebut mejadi prestasi terakhir saya saat SMP dan akan menjadi pengalaman yang tidak akan saya lupakan sampai saat ini.
SMK Negeri 51 jakarta. Menjadi sekolah yang sangat saya impikan selama saya duduk di bangku kelas 3 SMP. Saya ingin masuk ke sekolah tersebut karena di sekolah itu terdapat jurusan Multmedia, dimana jurusan multimedia adalah jurusan yang sangat saya minati. Saya belajar dengan serius dan juga mengikuti les tambahan agar saya bisa mendapatkan nilai ujian nasional yang bagus dan masuk ke sekolah yang saya inginkan. Hingga akhirnya saya lulus dengan nilai ujian yang lumayan bagus, saya juga mendapatkan nilai IPA tertinggi pada mata ujian nasional.  Saya pun lolos masuk SMK Negeri 51 jakarta pada jurusan multimedia, yang dimana itu adalah sekolah dan jurusan yang saya inginkan.

Sekolah di SMK tidak sama dengan sekolah di SMA. Di SMK saya dituntut untuk lebih banyak praktik daripada teori. namun hal tersebut bukanlah hal yang sulit untuk saya karena saya memang lebih suka praktik daripada teori. di SMK, saya juga sempat mengukir prestasi, tetapi kali ini saya berprestasi dalam bidang olahraga. Saya sudah menunjukan bakat pada bidang olahraga sejak saya masuk di bangku SMK. Setiap pelajaran olahraga saya selalu berusaha untuk melakukan setiap praktik olahraga dengan baik. Hingga pada suatu hari saya di pilih oleh guru olahraga untuk mengikuti perlombaan Olahraga Tradisional Hadang tingkat Jakarta Timur. Saya di pilih dengan 5 orang teman saya lainnya. Awalnya saya tidak tahu bagaimana perlombaan tersebut tetapi saya dan teman-teman saya tetap berusaha dengan menunjukan yang terbaik pada setiap perlombaan. Hingga akhirnya saya bisa mendapatkan juara II pada perlomban tersebut. Setelah perlombaan itu, saya pun mengikuti perlombaan selanjutnya pada tingkat DKI Jakarta. Saya dan teman-teman selalu berlatih dengan giat setiap pulang sekolah menjelang perlombaan. Saya selalu berdoa dan berharap agar saya bisa menunjukan yang terbaik dan membawa prestasi pada setiap perlombaan. Dan pada akhirnya saya juara II kembali namun kali ini pada tingkat DKI Jakarta. Hal yang tidak saya sangka-sangka dimana ternyata sekolah saya di tunjuk untuk mewakili Olahraga Tradisional Hadang Tingkat provinsi dan perlombaan tersebut dilaksanakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tentunya hal-hal tersebut tidak terlepas dari usaha yang keras dan displin. Sejak saya duduk di bangku sekolah saya hanya ingin menunjukan prestasi terbaik yang bisa saya lakukan.

Setelah mengenyam 12 tahun sekolah formal, akhirnya saya menjadi seorang alumni dari SMKN 51 jakarta. Setelah lulus dari sekolah SMK, saya mencoba mewujudkan mimpi saya waktu kecil, yaitu saya ingin menjadi seorang Polwan (Polisi Wanita). Saya ingin sekali menjadi seorang polwan, entah kenapa menurut saya menjadi seorang polwan adalah suatu kebanggan tersendiri untuk saya. Setelah memutuskan ingin menjadi polwan saya pun mendaftarkan diri pada seleksi penerimaan calon bintara polri. Mengapa bintara polri? Karena saya adalah lulusan smk, sebenarnya saya ingin masuk Akpol tetapi ternyata akpol hanya meneriwa siswa lulusan SMA saja, namun saya tidak putus asa. Saya mengikuti tahap" seleksi mulai dari pendaftaran online dan melengkapi semua berkas persyaratan. Setelah semua lengkap, saya datang ke polres jakarta timur untuk pendataan dan seleksi awal disana terdapat pemeriksaan pemberkasan serta pengukuran berat badan dan tinggi badan. Saya pun gagal pada tes pengukuran tinggi badan, saat itu tinggi saya hanya 158 cm sedangkan batas minimal tinggi untuk wanita yaitu 160cm, karena semua seleksi bersistem gugur akhirnya saya pun pulang dengan tangan kosong. Sebelum saya berani untuk mendaftarkan diri, saya sudah berlatih sangat giat mulai dari latihan fisik hingga latihan soal-soal psikotes semua saya lakukan karena saya ingin sekali bisa lolos dan menjadi seorang polisi wanita. Tetapi walaupun gagal pada tinggi, saya tidak menyesal, karena berkat itu semua saya mendapatkan pengalaman baru yang luar biasa, yang tidak semua orang berani melakukannya.

Setelah gagal untuk menjadi seorang polwan. Saya pun memutuskan untuk kuliah dan tidak menunggu tahun depan untuk ikut tes kembali. Kedua Orang tua saya ingin saya fokus kuliah saja dan kebetulan saya diterima di politeknik negeri media kreatif jalur pmdk, yang awalnya saya tidak ingin kuliah.

Seiring berjalannya waktu, setelah saya kuliah, satu persatu cita-cita dan impian saya berubah. Saya yang sewaktu kecil ingin menjadi seorang polwan, sekarang ingin menjadi seorang editor yang handal, berkat saya masuk program studi penerbitan. Tidak hanya ingin menjadi seorang editor, saya juga ingin menjadi seorang pengusaha, tetapi untuk saat ini saya belum dapat memikirkan usaha apa yang ingin saya jalani. Tetapi saya akan terus berusaha untuk menemukan passion usaha yang ingin saya jalani. Terkadang semakin dewasa saya bingung ingin menjadi apa. Saya cuma bisa melakukan hal yang terbaik dalam diri saya, seperti saat kuliah saya akan berusaha untuk mendapat nilai yang bagus dengan belajar yang tekun, mengumpulkan tugas tepat waktu dan rajin masuk kelas. Saya ingin setelah saya lulus kuliah nanti saya bisa mempergunakan kemampuan dan ilmu yang sudah saya dapatkan di bangku perkuliahan. Saya ingin mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang saya inginkan dan saya ingin memiliki sebuah rumah sebelum saya menikah nanti. Dan salah satu impian terbesar saya, saya ingin memberangkatkan kedua orang tua saya pergi haji dan membuat mereka bangga. Karena sejatinya saya ingin menjadi seorang yang bisa berguna serta bermanfaat bagi orang lain.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalur Pedestrian Sekitar Kebun Raya Bogor Yang Menjadi Favorit Para Pelari.

Sejarah Singkat Jembatan Merah Bogor